Kamis, 27 Maret 2014

"Dampak Bahaya Dunia Malam"


Dunia Malam sebagai Gaya Hidup

Dunia malam adalah aktifitas yang ada saat malam tiba. Hiburan malam, tempat hiburan, dan para penikmatnya adalah satu paket pengisi dunia malam. Malam hari adalah milik mereka yang mencari kesenangan duniawi. Waktunya untuk bersantai dan menikmati hidup. Misalnya saja bersuka ria di berbagai klab malam, kafe, diskotik, karaoke atau pusat hiburan lainnya.
Globalisasi dan perkembangan teknologi menyebabkan industry wisata dan hiburan malam berkembang pesat di Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan banyaknya tempat-tempat hiburan yang ada di kota ini, Mulai dari café, club, diskotik, dan tempat karouke. Tak dapat dipungkiri Yogyakarta tak pernah sepi dari kunjungan turis domestic dan manca. Inilah yang membawa arus pembauran budaya Asing di kota ini, selain budaya orang-orang metropolitan yang telah terkontaminasi.
Bagi orang-orang yang telah terbawa arus budaya barat ini, dunia malam bukanlah suatu aktifitas yang tabu bagi mereka. Bahkan hal ini telah menjadi suatu konsumsi diri. Orang-orang ini disebut sebagai penikmat dunia malam. Dari dunia malam inilah muncul sebuah trend yang disebut dugem (dunia gemerlap).
Dugem adalah istilah gaul yang berasal dari singkatan dua kata: dunia gemerlap. Istilah ini menjadi sangat terkenal di Indonesia seiring dengan kebutuhan para eksmud (eksekutif muda) untuk menyeimbangkan diri dari tumpukan emosi dan rutinitas pekerjaan seminggu di kantor dan bisnis yang dikelolanya sendiri.
Berdugem-ria dengan menikmati suasana diskotik, cafe, bar atau lounge yang menghadirkan musik dengan bit yang kuat, cepat dengan volume yang keras yang merangsang badan ikut ‘shake n movin’ (berdisko) dan bergoyang semalaman bisa membuat orang merasa rileks danbisa  menghilangkan kepenatan di otak. Hal inilah yang membuat para penikmatnya  tak dapat terlepas dari dugem dan menjadikannya sebagai gaya hidup mereka.
Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti. Menurut Kotler gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupa sehari-hari yang dikatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapat (Opini) yang bersangkutan. Sedangkan menurut Berkowitz dan Kerin  gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana penggunaaan waktu (aktivitas) , minat tentang pentingnya lingkungannya , dan pendapat tentang dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya.
Dari dua pendapat di atas dapat di ambil pokok dari gaya hidup, yaitu (1) pola kehidupan (2) aktivitas, minat, dan pendapat. Jadi dapat di simpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola hidup seseorang bagaimana orang menggunakan uang, waktu, dan minat serta pendapatnya terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya.
Tidak lah mengherankan jika Dugem telah menjadi program rutin bagi penikmat dunia malam, maka mereka rela mengalokasikan dana khusus untuk hal yang mereka sebut ‘memanjakan diri menghilangkan penat’ itu. Hanya dengan modal Rp.100.000 – Rp.250.000 sudah dapat menikmati kehidupan layaknya orang barat. Clubber adalah sebutan bagi para penikmat hiburan malam ini.


Pengaruh Dunia Malam terhadap Anak Muda
 
Dugem merupakan salah satu hiburan favorit yang cukup banyak peminatnya. Biasanya hiburan jenis ini diadakan di berbagai tempat hiburan malam sejenis bar atau diskotik yang terdapat di kota-kota besar seperti Yogyakarta pada waktu malam hari hingga menjelang pagi. Para clubbers menggemari hiburan tersebut dikarenakan banyak hal yang bisa mereka nikmati seperti sajian musik oleh DJ, penampilan dancer atau para musisi, hingga kenikmatan mengkonsumsi minuman beralkohol yang biasanya tersaji di tempat-tempat hiburan malam. Mereka yang berdatangan ke tempat tersebut berasal dari berbagai kalangan. Walaupun hiburan ini identik dengan biaya yang relatif mahal, namun para peminatnya bukan hanya berasal dari kalangan high class saja. Bahkan banyak juga para mahasiswa yang meminati hiburan ini sebagai pelepas rasa jenuh mereka walaupun mereka tahu bahwa kondisi keuangan mereka seringkali pas-pasan. Namun, karena mereka sudah merasa ketagihan dan sangat menikmati hiburan ini sebagai gaya hidup, maka cara apapun akan mereka lakukan.
Yogyakarta merupakan kota besar yang potensial di bidang pendidikan juga merupakan kota yang cukup menjanjikan bagi para clubbers. Karena di kota ini bukan hanya terdapat berbagai perguruan tinggi ternama saja melainkan juga terdapat berbagai tempat hiburan malam ternama yang cukup banyak peminatnya seperti Bosche, Caesar, Liquid, Terrace, dan lain – lain. Tak bisa dipungkiri bahwa tempat-tempat tersebut seringkali menjadi tujuan para mahasiswa untuk menghibur diri mereka di akhir pekan. Bahkan di hari-hari biasa banyak juga dari mereka yang mengunjungi tempat-tempat tersebut walaupun pada esok harinya mereka harus mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus.
Banyaknya mahasiswa di Yogyakarta yang menggemari gaya hidup dugem bukanlah suatu fenomena langka. Mengingat banyaknya juga tempat – tempat hiburan malam di Yogyakarta yang berusaha menarik pengunjung dengan sajian hiburan menarik dan juga seringkali diiklankan (dipromosikan) melalui billboard atau spanduk yang ada di sekitar jalan raya. Sedangkan dari kalangan mahasiswa sendiri, ada yang memilih hiburan tersebut hanya sebagai pelepas penat sejenak dan ada pula yang menjadikannya sebagai kebiasaan atau gaya hidup sehingga seringkali mengabaikan kegiatan akademik kampus sebagai prioritas utama.
Perkenalan mahasiswa dengan gaya hidup dunia gemerlap dikarenakan oleh beberapa penyebab. Ada yang awalnya hanya penasaran ingin mencoba dan ada pula yang disebabkan oleh ajakan teman. Namun, ada juga dari mereka yang mengatakan bahwa mereka mengikuti gaya hidup dugem dikarenakan adanya gengsi dan ingin disebut “gaul”. Sehingga gaya hidup seperti ini sudah bisa menjadi trend berharga di kalangan mereka. Bahkan menjadi semacam kebutuhan yang harus terlaksana sebagai media penghiburan diri.


Dunia Malam di Mata Anak Muda
 
Masa remaja yang berlangsung antara 12-22 tahun merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia. Dalam proses ini berlangsung perubahan biologis dan psikoogis yang dialami remaja itu sendiri. Pada masa remaja, seseorang akan beralih dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Maka dari itu, masa ini juga disebut sebagai masa pencarian jati diri. Dalam masa pencarian jati diri, remaja banyak sekali mengalami masalah-masalah. Tiap aspek dalam diri remaja menimbulkan suatu permasalahan baru bagi remaja.
Dalam masa perkembangan sosialnya, berkembang sikap ‘conformity’ dalam diri remaja. Syamsyu Yusuf (2005:198) menyebut conformity adalah kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobi) atau keinginan orang lain (teman sebaya). Perkembangan sikap konformitas dalam diri remaja dapat memberikan dampak positif maupun negative dalam dirinya. Remaja akan megikuti apa yang kelompoknya lakukan dan katakana.
Dari uraian di atas maka tidaklah salah jika muncul istilah ‘Ababil’ (ABG Labil) dewasa ini. Sebutan ini  ditujukan bagi remaja yang labil. Mereka mengikuti arus perkembangan jaman dan sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan luar.
Dalam perkembangan jaman yang sangat pesat, kecanggihan teknologi berperan besar dalam pegetahuan remaja saat ini. Trend yang berkembang saat ini adalah remaja berbondong-bondong mengikuti gaya hidup kebarat-baratan, seperti banyak yang tergiyur iklan televisi, meniru gaya hidup selebriti yang glamour, dan lain-lain. Apa saja akan mereka lakukan agar disebut anak gaul (tidak dibilang ketinggalan jaman).
Banyak remaja yang menilai bahwa untuk menjadi gaul harus kenal dengan dugem, minimal pernah mencoba. Kalau belum kenal dengan dugem maka dianggap gak gaul, cupu, dan jadul. Dengan kata lain, remaja mendapat kebanggaan jika mereka sudah merasa gaul.
Dugem atau dunia gemerlap merupakan istilah popular untuk menunjukkan gaya hidup orang di kota besar pada akhir pekan. Kegiatan dugem yang dikemas dengan suasana meriah dengan sorot lampu dan suara music yang keras menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja yang menyebut dirinya sebagai remaja gaul. Dugem sering dilakukan di klab malam, kafe, atau diskotik. Rokok, narkoba dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari dugem itu sendiri, bahkan dugem juga sudah bertalian erat dengan dengan seks bebas. Remaja sudah tentu akan mengeluarkan banyak uang ketika mereka pergi dugem , karena dugem membuat para pengikutnya hidup berfoya-foya, menyia-nyiakan waktu, dan membuat waktu tidur berkurang yang akan berakibat buruk pada kondisi psikis dan biologis remaja itu sendiri.

 
Hal-hal yang mendorong anak muda melakukan dugem 
 
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat anak muda melakukan dugem, penulis melakukan wawancara terhadap beberapa orang sebagai sampel. Dari segi alasan, mereka melakukan dugem untuk sekedar refreshing, cuci mata, dan menghilangkan stress. Hal-hal yang mereka lakukan bervariasi, mulai dari Cuma melihat orang ajeb-ajeb, menonton penari striptease, hingga mabuk-mabukan. Sedangkan mereka biasanya pergi dugem karena ajakan temannya.
Secara umum ada tiga alasan yang membuat anak muda pergi dugem :
  1. Alasan Gengsi
Perkembangan yang bisa dianggap menonjol dalam pergeseran gaya hidup yang melanda kalangan remaja Indonesia adalah gaya hidup mereka yang secara umum cenderung dipengaruhi oleh gaya Barat, khususnya dari Amerika Serikat. Saat ini gaya hidup yang berasal dari budaya Barat umumnya dianggap memiliki nilai lebih oleh sebagian dari masyarakat Indonesia. Golongan masyarakat yang memiliki gaya hidup yang “kebarat-baratan” menganggap bahwa mereka adalah berasal dari kalangan yang lebih baik dari golongan masyarakat yang masih memegang gaya hidup dan budaya Timur.
  1. Ajakan Teman
Pertemanan merupakan salah satu faktor pendukung mengapa seseorang melakukan suatu kegiatan. Banyak orang yang ikut melakukan suatu kegiatan di karenakan temannya melakukan kegiatan tersebut. Begitu juga halnya dengan beberapa clubbers yang melakukan dugem. Teman merupakan salah satu faktor utama mengapa seorang clubber melakukan kegiatan dugem. Beberapa clubbers mengatakan bahwa ia melakukan dugem karena semua temannya melakukan dugem.
  1. Kejenuhan dan Hiburan
Setiap manusia pasti akan merasakan kejenuhan dalam hidupnya dan akan membutuhkan hiburan guna menghilangkan kejenuhan tersebut. Hal ini juga terjadi pada clubers yang biasa melakukan dugem. Salah satu alasan yang sering dikemukakan clubber tentang mengapa mereka dugem adalah untuk menghilangkan stress dan menyelesaikan permasalahan. Para clubber umumnya beralasan bahwa mereka melakukan dugem dikarenakan memerlukan hiburan setelah melakukan berbagai aktivitas sehari penuh. Bagi para clubber melakukan dugem adalah salah satu cara menghilangkan kejenuhan yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
2.2.3 Dampak Negative dan positive Dunia malam
Dari uraian- uraian yang telah penulis jabarkan di atas,  dapat ditemukan beberapa hal  yang negative dari dunia malam, yaitu :
  1.  Membuat seseorang masuk kedalam gaya Hedonisme
Hedonisme adalah sebuah gaya hidup dimana penganutnya berfikir kalau hidup adalah untuk bersenang-senang. Secara sadar atau tidak, Dugem menjerumuskan penikmatnya ke gaya hidup satu ini, Karena kegiatan dugem ini dilakukan hanya untuk bersenang-senang, foya-foya dan hidup penuh keglamoran.
  1.   Menjerumuskan seseorang untuk berbuat dosa
Dugem bisa menjerumuskan kita kedalam dosa, karena disana, banyak sekali barang-barang yang dilarang oleh semua agama diseluruh dunia: Miras, Narkoba dan Kemaksiatan. Kebanyakan, orang-orang yang datang ke Diskotik pada awalnya menepis kalau mereka akan terjerumus. Awalnya mereka hanya meminum miras oplosan seteguk atau dua teguk. Namun, ini adalah awal dari keterjerumuan mereka. Dunia gemerlap selalu dikaitkan dengan Narkoba dan Kemaksiatan.   Mabuk adalah awal yang cemerlang untuk mengkonsumsi barang haram lainnya, bahkan menuju ke dalam perzinaan. Hal yang paling berbahaya adalah mereka akan melupakan Tuhan.
  1.   Dugem hanya menghambur-hamburkan uang orang tua kita
Tentu saja untuk bisa pergi ke Diskotik, seseorang memerlukan ongkos yang lumayan besar. Khususnya para remaja, mereka akan menggunakan uang pemberian dari orang tua mereka. Jika kita melihat di luar sana, jangankan untuk pergi ke diskotik, untuk makan saja, mereka harus banting tulang. Orang tua kita juga demikian, sangat tidak bijaksana jika kita menghambur-hamburkan uang orang tua kita untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.
  1.   Dugem bisa mencoreng nama baik keluarga
Biasanya, mereka yang baru pulang dari Diskotik pasti akan pulang pada waktu pagi hari kerumah dengan keadaan teler (mabuk) akibat pengaruh alkohol berlebihan. Sadar atau tidak, ini bisa mencoreng nama baik keluarga mereka. Bila tetangga mereka melihat kelakuan mereka, pasti mereka bakal dicap sebagai orang yang katakanlah, berperilaku buruk. dan otomatis akan mencoreng dan membuat malu keluarga mereka.
  1. Dugem merusak masa depan Anak Muda
Generasi muda harusnya menjadi asset berharga negeri ini sebagai penerus bangsa yang membanggakan. Akan tetapi, pengaruh budaya barat dan gaya hidup metropolis  membuat tak sedikit kaum muda terjerumus ke dalam hingar-bingar dunia malam yang begitu menghanyutkan. Mereka lupa waktu dan lupa tujuan. Masa produktif untuk belajar, berkreasi, dan mengeksplorasi bakat minat mereka seakan sirna tergantikan oleh kegiatan malam yang begitu tak bermanfaat. Kuliah terbengkalai, hidup tidak teratur dan kacau, dan mereka menjadi malas menuntut ilmu sebagai jalur menuju masa depan mereka dikarenakan berbagai faktor seperti biaya hidup menipis, kondisi kesehatan menurun, dan rasa kelelahan yang membuat mereka malas untuk mengikuti perkuliahan di kampus.
  1. Dugem  membuat  penyimpangan norma-norma masyarakat
Banyak kasus-kasus penyimpangan terhadap norma-norma yang seringkali dilakukan oleh para peminat hiburan tersebut seperti free sex, mengkonsumsi narkoba, mabuk-mabukan,hingga tindakan kriminal seperti pencurian yang dilakukan para pelakunya agar senantiasa bisa menikmati hiburan tersebut.
Sebenarnya hiburan atau gaya hidup sejenis ini bisa menjadi alternatif pelepas kejenuhan bagi para mahasiswa tanpa harus berdampak negatif pada diri kita sendiri jika kita bisa mengikutinya secara bertanggung jawab dan tidak berlebihan.
Adapun manfaat baik yang bisa kita dapatkan selain sebagai sarana hiburan semata.
  1.  Referensi pengamatan social
Yakni pengalaman yang kita rasakan ketika masuk ke bar atau diskotik bisa kita jadikan referensi pengamatan sosial kita secara langsung yang nantinya bisa kita kemukakan dalam berbagai jenis karya penulisan atau tugas-tugas essay bagi para mahasiswa yang mengambil prodi jurusan sosial.
  1. Menambah teman dan jaringan
Adapun mahasiswa yang mengakui bahwa dengan mengikuti gaya hidup semacam ini mereka bisa menambah teman dan jaringan.
  1. Sebagai sumber penghasilan
Bahkan kenyataannya banyak juga sebagian dari mahasiswa yang menggantungkan hidup dari tempat-tempat hiburan malam dengan bekerja secara part time sebagai disc jockey (DJ), dancer, musisi / band, hingga waiters / pelayan.
Jadi, alternatif hiburan dunia gemerlap (dugem) yang seringkali mendapat respon negatif di kalangan masyarakat ternyata juga memiliki manfaat positif selain sebagai media untuk melepas rasa kejenuhan. Bagi para mahasiswa, alternatif hiburan dan tempat-tempat hiburan seperti ini bisa memberi dampak negatif dan juga dampak positif. Semua itu tergantung pada diri kita masing-masing. Jika kita mampu memanfaatkannya secara bijak dan bertanggung jawab, maka banyak manfaat yang dapat kita ambil sebagai referensi pengamatan hingga sebagai tempat untuk melakukan kerja part time selain sebagai sarana hiburan. Namun, jika kita tidak bisa mengontrol gaya hidup tersebut, maka kita bisa terjerumus kepada hal-hal yang bisa merugikan kita sendiri seperti biaya hidup terkuras / pemborosan, kondisi tubuh kurang fit sehingga menimbulkan rasa malas, melakukan tindak penyimpangan / kriminal seperti mencuri, memakai narkoba, free sex, bahkan kegiata akademik / aktivitas perkuliahan di kampus menjadi terganggu. Maka, pilihlah sarana hiburan yang sesuai dan sekiranya kita bisa bertanggung jawab atas apa yang sudah kita lakukan.
2.3  Upaya dan Tindakan Mengatasi Pengaruh Negative  Dunia Malam
Meskipun dunia malam tidak seutuhnya hanya berdampak positif tapi dalam kenyataannya banyak sekali penikmatnya yang terjerumus ke hal negative. Untuk itu diperlukan upaya dan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak hanya anak muda itu sendiri, Peran orang tua dan masyarakat juga ikut andil dalam masalah ini.
  1. Peran orang tua
Pertama, harus ada kemauan dari orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif dan nyaman. Kondisi yang tidak harmonis di keluarga akan menyebabkan anak mencari tempat hiburan malam untuk menghilangkan kegalauan hatinya. Orangtua sebaiknya memiliki kesantunan perkataan dan perbuatan. Santun dalam perkataan adalah senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja, lembut, merendahkan suaranya. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka menolong orang lain dan memberikan contoh yang baik. Kedua, perhatian serta tanggung jawab sebagai orangtua mutlak diperlukan. Orangtua harus tau apa saja yang dilakukan anaknya di luar dan bagaimana cara mengatasi persoalan anaknya yang notabene sudah bukan anak-anak lagi.
  1. Peran masyarakat
Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi perkembangan social remaja. Untuk itu lingkungan masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk mengendalikan maraknya kriminalitas dan hal-hal menyimpang yang dilakukan remaja. Keberadaan karang taruna di rasa tepat untuk mengkoordinir remaja dalam berorganisasi dan melakukan hal yang positif.
  1. Peran pemerintah
Pemerintah merupakan tonggak penerapan kebijakan. Kenapa para remaja dengan mudahnya keluar masuk diskotik, club, tempat karaoke, dan sejenisnya, sepertinya perlu dipikirkan ulang. Pembatasan umur untuk masuk tempat hiburan dan kurang ketatnya peraturan di tempat hiburan tersebut membuat remaja gampang berlalu lalang. Razia aparat kepolisian pun serasa tidak pernah membuat mereka kapok. Ada baiknya pemerintah mengkaji ulang akan masalah ini, agar anak muda generasi bangsa bisa menjadi penerus bangsa yang berkompeten.
  1. Penetapan zonasi
Dalam Undang-Undang (UU) No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dijelaskan bahwa pengendalian merupakan bagian dari proses penyelenggaraan penataan ruang yang berupaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memastikan bahwa proses pemanfaatan ruang telah sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku.
Dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan seringkali kawasan yang seharusnya menjadi kawasan pengembangan disalahgunakan oleh masyarakat setempat.Oleh karenanya zonasi kawasan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah menjadi berkurang dan akhirnya ditetapkanlah Penambahan Zonasi Pengembangan Kawasan.
Zonasi tempat hiburan malam sudah mendesak dan dirasakan perlu untuk segera direalisasikan. Zonasi tempat hiburan malam perlu tapi harus disepakati bersama. Zonasi tempat hiburan malam dapat dengan mudah mengawasi dan mengontrol dampak negatif yang ditimbulkan dari penyelenggaraan tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik, cafe, bar, klab malam, karaoke, musik hidup dan griya pijat.Yang jelas dampak negatifnya tidak menular kemana-mana. Dengan zonasi, diharapkan pengunjung yang datang benar-benar berkualitas dan dapat dicegah sedini mungkin terjadinya konflik sosial dan tindak kriminalitas. Sementara pengurus Asosiasi Pengusaha Hiburan Indonesia Adrian M, mendukung penuh zonasi tempat hiburan malam yang diwacanakan Dinas Pariwisata DKI Jakarta. ”Mungkin kedengarannya zonasi sangat sensitif, tapi tidak ada salahnya untuk dipelajari positif dan negatifnya,” terang Adrian. Zonasi tempat hiburan malam, ungkap Adrian, mungkin salah satu solusi untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan dari bertebarannya tempat-tempat hiburan malam dihampir seluruh pelosok dan bahkan sudah masuk ke wilayah pemukiman.




  1. Peran anak muda sendiri
Anak muda adalah kunci utama dari semua dampak yang ada. Semua berasal dari diri sendiri. Apabila mereka mampu mengendalikan diri untuk tidak terjerumus ke hal negative mereka tak akan kehilangan masa depan cerahnya.


Rabu, 26 Maret 2014

"Sex Bebas Pada Remaja"

Bahaya Seks Bebas pada Remaja

bahaya seks bebas pada remaja
Salah satu masalah sosial yang sudah mengglobal saat ini adalah masalah seks bebas yang banyak terjadi pada kalangan remaja. Banyak dari mereka yang masuk ke lembah hitam tanpa mereka sadari. Adanya dorongan seksual yang mempunyai arti kecenderungan biologis untuk mencari tanggapan seksual dan tanggapan yang berbau seksual dari orang lain, biasanya dari lawan jenis muncul pada awal remaja dan tetap bertahan kuat sepanjang hidup. Ada perbedaan pendapat tentang apakah dorongan seks dibawa dari lahir atau dipelajari. Menurut beberapa sarjana yang mempertanyakan apakah ada suatu dorongan seks bawaan, menegaskan bahwa impuls kita untuk mencari pasangan seks dan menggunakan organ seks merupakan hasil dari belajar sosial. Akan tetapi, karena bersifat universal dan terdapat pada semua manusia, kebanyakan ahli mengganggap bahwa dorongan seks manusia adalah warisan biologis. (Paul Horton, 1987:147). Namun demikian, banyak dari mereka menyalahgunakan adanya dorongan seksual sehingga terjadi masalah masalah, diantaranya seks bebas. Lantas, apa sebenarnya seks bebas itu, apa saja faktor - faktor yang meyebabkannya, dan bagaimana dampak serta cara penanggulangannya. Itulah yang akan penyusun ulas dalam makalah ini. 




A. PENGERTIAN SEKS BEBAS
Seks adalah kata yang sangat tidak asing di telinga kita, tetapi anehnya seringkali kita merasa tabu dan agak malu-malu jika menyinggungnya. Nah, kemudian agar kita dapat membicarakan dan mendiskusikannya dengan bebas terbuka, maka para ahli bahasa dan ilmuwan pun membuat seks ini menjadi ilmiah dengan menambahkan akhiran “-tas” dan “-logi” menjadi “seksualitas” dan “seksologi”, sehingga jadilah seksualitas adalah untuk dibahas dan didiskusikan, seksologi adalah untuk ditulis secara ilmiah, dan seks adalah untuk dialami dan ‘dinikmati’.

Di dalam kamus, seks sebenarnya mempunyai dua arti, yaitu seks yang berarti jenis kelamin atau gender, dan seks yang berarti senggama atau melakukan aktivitas seksual, yaitu hubungan penyatuan antara dua individu dalam konteks gender di atas. 

Hampir masyarakat berpendapat bahwa perlu adanya pengaturan penyelenggaraan hubungan seks. Sebab, dorongan seks itu begitu besar pengaruhnya terhadap manusia seperti nyala api yang berkobar. Api itu bisa bermanfaat bagi manusia, akan tetapi dapat menghancurkan peradaban manusiawi. Demikian pula dengan seks, bisa membangun kepribadian seseorang, akan tetapi juga bisa menghancurkan sifat-sifat kemanusiaan. (Kartini Kartono,1981:22) 

Variasi dari pengaturan dari penyelenggaraan seks bisa kita lihat pada tradisi-tradisi seksual pada bangsa-bangsa primitif di bagian-bagian dunia. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta komunikasi terjadilah banyak perubahan sosial yang serba cepat pada hampir semua kebudayaan manusia. Perubahan sosial tersebut mempengaruhi kebiasaan hidup manusia, sekaligus juga mempengaruhi pola-pola seks yang konvensional. Maka pelaksanaan seks itu banyak dipengaruhi oleh penyebab dari perubahan sosial, antara lain oleh : urbanisasi, mekanisasi, alat kontrasepsi lamanya pendidikan, demokratisasi fungsi wanita dalam masyarakat, dan modernisasi. Sebagai efek samping yang ditimbulkan ada kalanya terjadi proses keluar dari jalur dari pola-pola seks, yaitu keluar dari jalur-jalur konvensional kebudayaan. Pola seks dibuat menjadi hyper modern dan radikal, sehingga bertentangan dengan system regulasi seks yang konvensional, menjadi seks bebas. Sedangkan pengertian dari seks bebas itu sendiri adalah hubungan seksual yang dilakukan pra nikah (tanpa menikah), Sering berganti pasangan.
 
 

 
B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SEKS BEBAS
Faktor penyebab seks bebas yang dialami remaja dapat dikategorikan menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor Internal
Faktor internal atau lebih lazimnya dari dalam diri seseorang remaja itu. Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri atau selalu meninggikan diri sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja lebih mencari jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya tidak begini saya bisa dianggap orang lain tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan zaman. 

2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal / faktor dari luar pribadi seseorang remaja. Faktor paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu lingkungan dan sahabat. Seseorang sahabat yang sering berkumpul bersama dalam satu geng, otomatis dia akan tertular oleh sikap dan sifat kawannya tersebut. Kasih sayang dan perhatian orang tua tidak sepenuhnya tercurahkan, membuat seorang anak tidak betah berada di dalam rumah tersebut, mereka lebih senang untuk berada di luar bersama kawan-kawannya. Apalagi keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya komunikasi dengan orang tua dapat menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan sosial serta seks bebas yang melanggar nilai-nilai dan norma sosial. Apabila ayah dan ibu mereka yang memiliki kesibukan di luar rumah akan membuat anak-anak remaja semakin menjadi-jadi, sehingga mereka merasa tidak diperdulikan lagi.

Selain faktor internal dan eksternal di atas, ada juga faktor lain yang secara umum dapat menyebabkan terjadinya seks bebas. Jelas tidak ada faktor tunggal tetapi jelas bahwa penyebabnya bukan kondom.

Faktor pertama: pergaulan
Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman yang suka melakukan seks bebas, maka dia juga bisa terpengaruh dan akhirnya ikut melakukan seks bebas.

Faktor kedua: pengaruh materi pornografi (film, video, internet dsb)
Jika seseorang berulang kali mengakses materi pornografi, maka ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.

Faktor ketiga: pengaruh obat/narkoba dan alkohol
Seseorang yang bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol bisa berfikir jernih dan ini mencegah dia melakukan perilaku berisiko. Dalam keadaan dipengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka pemikiran jernih bisa menurun dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.

Faktor keempat: kualitas hubungan suami-isteri (buat yang sudah menikah).
Jika ada masalah dalam hubungan suami-isteri, maka ini bisa mendorong yang bersangkutan melakukan hubungan seks bebas.

Jadi kombinasi dari sejumlah faktor diataslah yang merupakan penyebab seks bebas dan bukan kondom. Jadi untuk mereka yang khawatir bahwa kondom akan mendorong seks bebas, marilah merenungkan kembali hal ini dengan jernih dan bijaksana. Adalah sangat kecil kemungkinannya bahwa hanya gara-gara tahu tentang kondom atau menerima pembagian kondom gratis maka seseorang mendadak lalu jadi berani jajan seks atau melakukan hubungan seks berisiko.
 


C. DAMPAK SEKS BEBAS 
Ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya, kumpul kebo, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Para remaja seks bebas cenderung akibat kurang ekonomi. 

Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Saat-saat ini di kota besar sering terjadi razia di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotik dan tempat berkumpul para remaja lainnya dan yang paling sering tertangkap adalah anak-anak remaja. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas. Bayangkan saja jika seluruh remaja ada di Indonesia terjerumus dalam seks bebas, apa jadinya nasib bangsa kita ini jika remaja yang ada tidak memiliki kemampuan berfikir dan fisik yang baik, tentunya pembangunan tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya. 

Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas:
a) Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat. 

b) Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya. 

c) Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian. 

d) Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV. 

e) Timbul rasa ketagihan. 

f) kehamilan terjadi jika terjadi pertemuan sel telur pihak wanita dan spermatozoa pihak pria. Dan hal itu biasanya didahului oleh hubungan seks. Kehamilan pada remaja sering disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan.

Bahaya kehamilan pada remaja:
1. Hancurnya masa depan remaja tersebut.
2. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
3. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta).
4. Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya.
5. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis.
6. Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum.
7. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan kejiwaan saat ia dewasa.



D. CARA PENANGGULANGAN SEKS BEBAS
Seperti yang telah kita bahas di atas bahwa sesungguhnya memang kurang kesadaran baik dari remaja itu sendiri maupun orang tua. Hendaklah orang tua memperhatikan anak-anaknya tetapi orang tua jangan terlalu mamanjakan anak mereka, karena bisa mengakibatkan dampak buruk baginya karena dia sudah terbiasa dengan hal-hal yang enak-enak. Tetapi orang tua juga harus memperhatikan anak-anaknya dengan mengarahkan ke hal-hal yang positif dengan cara mendukung bakat yang dimiliki oleh anak tersebut, agar dapat berguna dan berkembang. Tetapi seorang anak juga jangan terlalu egois dalam memaksakan kehendak. 

Bagi para lembaga sosial harus bisa merangkul para remaja untuk masuk dalam suatu organisasi dengan mengikuti berbagai kegiatan, dengan begitu seorang remaja akan terarah pikirannya dengan baik. Mendukung segala bakat-bakat anak remaja agar mereka tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Tidak terlalu memaksakan seorang dalam berbagai tindakan karena akan membuat tempramen seorang anak suka emosional. Didiklah anak-anak dengan cara yang lambat agar mereka tidak selalu membangkan segala suruhan atau perintah para orang tua.

1) Pencegahan Menurut Agama
a. Memisahkan tempat tidur anak.
b. Meminta izin ketika memasuki kamar tidur orang tua.
c. Mengajarkan adab memandang lawan jenis. 
d. Larangan menyebarkan rahasia suami-istri. 

2) Pencegahan Seks Bebas dalam Keluarga
Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan seks sehingga prilaku seks bebas dapat dihindari. Waktu pemberian materi pendidikan seks dimulai pada saat anak sadar mulai seks. Bahkan bila seorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan seks, agar ia mulai dapat memberikan mana cirri-laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa juga diberikan saat anak mulai bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan pendidikan seks pada usia dini.
a. Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
b. Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
c. Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
d. Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.
e. Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
f. Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.
g. Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.
h. Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak. 

Digunakan upaya pencegahan atau penangkalan perilaku menyimpang dan upaya kuratif yaitu pengobatan dan penyembuhan. Agar perilaku seks bebas pada remaja dapat ditekan seminim mungkin, perlu dilakukan pencegahan yang baik dari lingkup keluarga, pemerintah dan masyarakat. Adanya komunikasi yang efektif di dalam keluarga antara orang tua dan anak mengenai pemahaman nilai-nilai moral dan etika sekaligus memberikan pengertian mangenai pendidikan seks kepada anak-anaknya sesuai dengan tingkat umurnya.

 
 

"Balapan Liar Menjadi Ajang Kenakalan Remaja"













Balapan Liar

Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi saat suasana jalan raya sudah mulai lenggang.
Sebut saja, Ujang pria 23 tahun ini, mengaku cukup senang dengan hobinya kebut-kebutan dijalan. Selain untuk bersenang-senang, mencari uang, dan mencari gengsi diantara geng motor yang lain. Ujang sudah hampir tiga tahun menggeluti dunia balap liar.
”Awalnya sih, dari hobi kebut-kebutan dijalan, lama-lama jadi ketagihan balap liar ini”, ujarnya dengan santai. Tidak ada rasa takut, malah dapat mengacu adrenalin saya, ucap Ujang penyuka santapan Yamien Manis ini. ”Rasa takut, paling takut dimarahin mama ajah, kalo ketangkap sama Polisi”, Ujang sudah keluar masuk tahanan polisi. Dan tidak jarang ia jatuh dari motor
Ujang mengaku, sebelum terjun di balap liar ini, ia pernah ikut dalam geng motor, yang saat ini sedang marak. Namun, sekarang ia keluar dari geng motor tersebut. Mengaku terdapat perbedaan antara geng motor dengan kelompok balap liar ini, ”Kalau geng motor, Kita tidak pernah melakukan tindak kriminal yang melukai warga sipil, kita hanya bertanding ketika di arena aja. Kalau geng motor, seperti kita lihat, mereka melakukan tindak kriminal. Kenakalan remaja itu ajah persamaan antara geng motor dengan Balap liar”. Ujarnya yang memang mempunyai hobi ngoprek motor dan musik ini.
Deru mesin motor setiap Sabtu malam sudah menjadi langganan dibeberapa ruas jalan ibukota. Bisingnya membuat pening kepala warga yang hendak beristirahat. Biasanya motor-motor dengan suara knalpot kencang ini sudah beraksi sejak pukul 20.00 WIB. Jalan raya yang mulai lengang dijadikan ajang nge-track. Sekitar dua puluhan orang yang kebanyakan remaja sudah menguasai jalan. Pembalap liar tak mau tahu. Jalan raya yang juga digunakan oleh pengguna jalan lain seolah menjadi sirkuit kelas dunia bagi mereka.
Faktor keamanan bukan lagi jadi prioritas. Mereka meninggalkan perlengkapan pelindung badan seperti helm dan jaket. Bagi sang joki, yang terpenting adalah bisa beraksi bebas memacu motor. Gairah memacu motor bahkan tetap tak terbendung saat Ramadan datang. Trek-trekan liar bukannya mereda justru semakin menjadi. Bagi sebagian joki yang haus tantangan, waktu sahur dimanfaatkan untuk beraksi di jalan.
Trek-trekan pun tak jarang harus membuat para pembalap liar kucing-kucingan dengan polisi yang berjaga untuk membubarkan aksi nekat mereka. Saat patroli tiba pembalap-pembalap jalanan langsung kocar-kacir. Tak semuanya bisa kabur mengandalkan kecepatan, dan ada saja yang dicokok.
Tak jarang pula ditemukan bengkel yang biasa memodifikasi motor standard menjadi motor balap liar. Motor korekan, begitu biasanya sebutan motor-motor balap modifikasi ini. Beberapa komponen mesin dimodifikasi atau bahkan diganti dengan komponen lain. Dan bukan sembarangan suku cadang yang dipasang. Spare part dengan harga yang melangit juga menjadi pilihan untuk menyulap kondisi motor menjadi yang paling disegani.
Bengkel motor ternyata tidak sekadar menjadi tempat memodifikasi. Di arena balap liar, dua motor yang bertarung kerap berasal dari bengkel yang berbeda. Persaingan bukan lagi antar joki. Melainkan gengsi antar bengkel.
Meskipun namanya balapan liar, alias tak resmi, mereka tidak asal bertemu di jalanan. Dibutuhkan pihak ketiga yang  disebut calo atau perantara. Jika spesifikasi mesin dan perangkat motor sudah dimodifikasi dan layak untuk diadu, sang calo mengajak motor dari bengkel lain untuk tarung di lintasan balap liar.
Balap liar seperti makanan tak bergaram jika tak melibatkan taruhan. Besarnya taruhan tidak main-main. Untuk motor yang dianggap sudah memiliki reputasi, harga taruhannya pun bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Begitu motor-motor yang beradu cepat menyentuh garis finish, penonton pun bergemuruh. Senyum kemenangan bukan hanya didapat dari pembalap tapi juga penonton. Jutaan rupiah pun didapat dari taruhan pinggiran, sebutan untuk taruhan antar penonton balapan liar.
Jumlah uang tak sedikit yang dipertaruhkan menyebabkan sering terjadi perselisihan pendapat tentang siapa yang menang dan terkadang berujung ricuh. Selain persoalan judi yang melanggar hukum kebut-kebutan tak resmi ini juga ikut menyumbang angka kecelakaan.
Faktor Pendorong
Banyak faktor yang mendorong kegiatan ini terus berkembang hingga saat ini, beberapa diantaranya:
1)    Uang taruhan
2)    Gengsi atau nama besar bengkel
3)    Hobi
4)    Memacu adrenalin
5)    Kesenangan
Norma-norma Yang Dilanggar
1)    Norma kesopanan
Karena sangat mengganggu ketertiban umum.
2)    Norma agama
Karena juga menjadi kegiatan taruhan uang.
3)    Norma hukum
Karena melanggar rambu lalu-lintas
Lokasi yang sering dijadikan arena balap liar :
a)    Wilayah Jakarta Pusat :
1)    Jl. Landasan pacu
2)    Tanah Abang
3)    Karet
4)    Jl. Asia Afrika (mobil)
5)    Jl. Pramuka
6)    Jl. Proklamasi
b)    Wilayah Jakarta Selatan :
1)    Cipete
2)    D Best Fatmawati
3)    Depan Univ. Pancasila
4)    Tanjung Barat
5)    PGA Lebak Bulus
6)    Jl. Buncit Raya,POM bensin shell,hotel maharani
7)    Permata Hijau
8)    POM bensin petronas lenteng agung
c)    Wilayah Jakarta Timur :
1)    Depan Masjid At-tien TMII
2)    Terowongan kelapa dua wetan
3)    Jl. Raya Cibubur depan PT.CIBA-CIBI
4)    Jl. I Gusti Ngurah Rai
5)    Jl. Basuki Rahmat
6)    Jatiwarna
d)    Wilayah Jakarta Barat :
1)    Jl. Panjang
2)    Jl. Daan Mogot
3)    Depan RS Graha Medika, Kebon Jeruk



"Ini Lah Beberapa Contoh Dari Kenakalan Remaja Masa Kini"

"Beberapa Remaja Yang Berurusan Dengan Pihak Kepolisian Karena Kedapatan Menggunakan Narkoba Dan Minum-Minuman Keras."
"Beberapa Remaja Putri Yang Sedang Asyik Bergoyang Dan Memberi Lelaki Minuman Beralkohol Pada Suatu Club Malam."
"Dua Kubu Remaja Yang Sedang Tawuran Hanya Dikarenakan Hal Sepele."
"Anak Tersebut Menjadi Korban Keganasan Dari Tawuran Antar Sekolah."
 "Sekelompok Siswa Sekolah Menengah Pertama Yang Sedang Tawuran Di Jalan Raya Sehingga Mengganggu Arus Lalu Lintas."
 "Ini Lah Kegiatan Para Siswa Sekolah Menengah Atas Setelah Selesai Ujian Nasional Yang Tak Pantas Di Contoh."
 "Hal Yang Tidak Seharusnya Di Lakukan Senior Kepada Juniornya Di Salah Satu Perguruan Tinggi Di Jawa."
 "Dua Remaja Putri Yang Rela Berkelahi Hingga Menyerahkan Harga Dirinya Demi Bisa Masuk Ke Dalam Suatu Geng Tertentu."
 "Empat Siswa Sekolah Menengah Atas Ini Sedang Asyik Menghisap Rokok Di Dalam Toilet Yang Masih Berada Di Lingkungan Sekolah Mereka."
"Agar Di Katakan Keren Remaja Ini Memacu Kencang Kendaraannya Sambil Mengangkat Bagian Depan Dari Motornya,Yang dapat Mengakibatkan Nyawanya Dapat Melayang."



Contoh Kasus Kenakalan Remaja

Sebelumnya Kita cari tahu dulu arti Remaja, menurut wikipedia
Remaja adalah masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

Ada banyak contoh kenakalan remaja terutama saat ini dimana kenakalan remaja tersebut sangat banyak di pengaruhi oleh faktor - faktor eksternal.


Apakah itu kenakalan remaja  Oleh beberapa ahli Kenakalan remaja (juvenile delinquency) didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.

Sedangkan Menurut Paul Moedikdo, SH kenakalan remaja  adalah : 
1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya. 
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.


Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
- Reaksi frustasi diri
- Gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- Kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- Kurangnya pengawasan dari orang tua
- Dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- Dasar-dasar agama yang kurang.
- Tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- Masalah yang dipendam
- Broken home
- Pengaruh kawan sepermainan
- Relasi yang salah
- Lingkungan tempat tinggal
- Informasi dan tehnologi yang negatif
- Pergaulan
 
 
Dan masih banyak faktor yang lainnya sebagai penyebab kenakalan remaja masa kini
Contoh kenakalan Remaja Paling marak saat ini adalah Pergaulan yang salah dan free sex membuat video tidak senonoh sendiri dengan kamera hape dengan pasangannya, dan ini bisa sangat merugikan dirinya sendiri dan orang tua.